Jakarta, CNN Indonesia

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah mempercepat penyaluran atau distribusi bawang merah ke wilayah-wilayah yang kebutuhannya cukup besar seperti Jabodetabek.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan saat ini harga bawang merah tembus Rp80 ribu per kilogram (kg), naik dua kali lipat dari harga normal.

IKAPPI juga mendorong agar produksi bawang merah yang ada di Solok (Sumatera Barat) dan Bima (Nusa Tenggara Timur) untuk disubsidisilangkan ke Jabodetabek.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sehingga pasokan relatif melimpah di pasar, jika itu bisa dilakukan maka kami meyakini harga akan terdorong turun,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4).

Ia menyebut harga bawang merah melonjak karena kegagalan produksi di beberapa sentra di Jawa Tengah, seperti Demak, Grobogan, dan Pati akibat banjir. Alhasil, pasokan tidak sebanyak sebelumnya.

Padahal, pasokan bawang merah di Jabodetabek berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Bawang merah terpantau sudah naik menjelang Idulfitri dan berlanjut di pasca-Idulfitri sampai saat ini,” ujarnya.

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata bawang merah di pedagang eceran melambung hingga Rp51.680 per kg pada Minggu (21/4) lalu. Angka ini naik tinggi dibandingkan 1 April 2024 yang hanya Rp35.100 per kg.

Bahkan, harga bawang merah di Papua Tengah memecahkan rekor tertinggi se-Indonesia, yakni menembus Rp84.980 per kg. Harganya naik 64,43 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan di DKI Jakarta harga bawang merah dibanderol Rp69.520 per kg atau melesat 34,52 persen dibanding hari sebelumnya.

Harga bawang merah paling murah saat ini di kisaran Rp35.510 per kg, yakni di Kepulauan Riau.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *